BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Teknologi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, teknologi diartikan sebagai “kemampuan
teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan proses
teknis.” Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan
alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.
Menelusuri pandangan Al-Quran tentang teknologi, mengundang kita menengok
sekian banyak ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam raya. Menurut sebagian
ulama, terdapat sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam materi
dan fenomenanya, dan yang memerintahkan manusia untuk mengetahui dan
memanfaatkan alam ini. Secara tegas dan berulang-ulang Al-Quran menyatakan bahwa
alam raya diciptakan dan ditundukkan Allah untuk manusia.[1]
Namun,
terkadang manusia lupa bahwa kita sebagai makhluk yang palling sempurna, yang dilengkapi akal pikiran untuk
bisa mengeksploitasi semua yang ada di bumi maupun di langit, dengan batasan tidak
merusak lingkungan. Tetapi manusi memang tempatnya salah dan dosa, mereka
seringkali mengekploitasi alam tanpa melihat dampak yang akan terjadi atau
singkat kata merusak lingkungan yang menjadi tempat tinggal manusia.
Dalam
al-Qur’an juga dijelaskan tentang tantangan dan anjuran untuk mengembangkan
ilmu pengetahhuan dan teknologi. Al-Qur’an memang tidak memberi
petunjuk-petunjuk secara rinci untuk hal itu, tetapi al-Qur’an memberi modal
dasar berupa akal dan sarananya secara mentah untuk digali dan diolah sehingga
bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena akal pulalah manusia ditunjuk oleh
Allah menjadi Khalifah fil- Ardl, sebagai Khalifah di bumi dengan tugas
mengurus dan memakmurkannya, serta menjadi makhluk yang paling mulia
dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Akal
memang bisa dikatakan segalanya, dengan akal pikirannya manusia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih,
sehingga mereka bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dan menganggap
dirinya kuasa. Namun, yang di khawatirkan bila sampai mereka melupakan bahwa
Allah-lah yang menyediakan segala sarana untuk mendapatkan itu semua. Inilah
nikmat yang dilupakan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Adakah
ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan pengembangan teknologi?
2.
Bagaimana
kesimpulan dari masing-masing ayat tersebut?
BAB
II
PEMBAHASAN
Pengembangan
Teknologi
1.
Surat Ar-Rahman: 33
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ
اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
Ø Terjemahan ayat
“Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS.
55:33)
Ø Penjelasan
Beberapa
ahli menjelaskan kata sulthan dengan berbagai macam arti, ada yang mengartikan
dengan kekuatan, dan kekuasaan, ada pula yang mengartikan dengan ilmu
pengetahuan,kemampuan dan sebagainya.
{ إِنِ استطعتم أَن تَنفُذُواْ مِنْ أقطار السموات والأرض فانفذوا لاَ تَنفُذُونَ إِلاَّ بسلطان } [ الرحمن : 33 ] فعلى هذا يكون المراد منه سعة
العلم
“Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS. 55:33)
Maka yang dimaksud darinya adalah kelapangan dan kedalaman ilmu...
Tafsiir ar-RaziiII/306[2]
“Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS. 55:33)
Maka yang dimaksud darinya adalah kelapangan dan kedalaman ilmu...
Tafsiir ar-RaziiII/306[2]
Dr.
Abd. Al-Razzaq Naufal dalam bukunya Al-Muslimun wa al-Ilm al-Hadis, mengartikan
kata “sulthan” dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan atau teknologi. Kemudian
beliau menjelaskan bahwa ayat ini member isyarat kepada manusia bahwa mereka
tidak mustahil untuk menembus ruang angkasa, bila ilmu pengetahuan dan
kemampuannya atau teknologinya memadai.
Al-Qur’an
memang tidak memberi petunjuk-petunjuk secara rinci untuk hal itu, tetapi
al-Qur’an memberi modal dasar berupa akal dan sarananya secara mentah untuk
digali dan diolah sehingga bermanfaat untuk kehidupan manusia. Karena akal
pulalah manusia ditunjuk oleh Allah menjadi Khalifah fil- Ardl, sebagai
Khalifah di bumi dengan tugas mengurus dan memakmurkannya, serta menjadi
makhluk yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Ayat
tersebut anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai
menembus (melintas) penjuru langit dan bumi. Namun al-Qur’an member peringatan
agar manusia bersifat realistic, sebab betapapun baiknya rencana, namun bila
kelengkapannya tidak dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi. Kelengkapan
itu adalah apa yang dimaksud dalam ayat itu dengan istilah sulthan, yang
menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan yakni ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang ilmu dan teknologi
jangan harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi luar angkasa.
Oleh karena itu, manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ø Kesimpulan
a.
Al-Qur’an
mendorong umat manusia untuk mengadakan penelitia baik dibumi maupun di langit
sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup mereka.
b.
Penjelajahan
dan penelitian tersebut tidak bisa terlaksana tanpa adanya ilmu pengetahuan dan
sarana teknologi yang memadai.
c.
Umat
islam bisa terbang ke luar angkasa bila ilmu pengetahuan dan teknologinya
memadai seperti diisyaratkan dalam al-Qur’an.
2.
Surat Al-Mulk: 19
أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ
فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ
ۚ
إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ
Ø Terjemahan ayat
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang
mengembangkan dan mengatup sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang menahan di
(udara) selain Yang Maha Pemurah Dia Maha Melihat Segala Sesuatu”.
Ø Penjelasan
Kalau kita perhatikan, mengapa burung bisa terbang
mengembangkan sayapnya? Karena burung lengkapi dengan organ-organ tertentu,
misalnya sayap, bulu-bulu yang dapat menahan angin dan badan yang lebih ringan
daripada tenaganya, tentu hal serupa juga tidak mustahil bagi manusia untuk
bisa terbang, Bila dilengkapi dengan organ-organ yang mampu menerbangkannya.
Hai ini pernah dicoba oleh manusia terdahulu ketika mereka mencoba terbang
seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian diikatkan pada kedua tangannya, lalu
terbang dari atas, namun sayang mereka tidak bisa terbang ke atas karena tidak
seimbang antara berat badannya dan kekuatan sayapnya.
Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat
pesawat udara dan alat-alat lain yang dapat menerbangkan dirinya bahkan
benda-benda yang jauh lebih berat. Maha Besar Allah yang telah manusia dan
dilengkapi dengan akal pikiran.
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah lapangan kegiatan yang
terus menerus dikembangkan karena mempunyai manfaat sebagai penunjang kehidupan
manusia. Berkat hasil ilmu pengetahuan dan teknologi banyak segi kehidupan itu
dipermudah. Dahulu untuk mengetahui waktu shalat, orang Islam melihat posisi
matahari langsung dengan mata kepala, sekarang cukup dengan melihat jarum
arlooji. Contoh lain adanya handphone (HP), yang mempermudah orang dalam
menyampaikan berita tanpa harus susah payah untuk berjalan.
Ø Kesimpulan
a.
Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan
burung yang dilengkapi dengan organ-organ tubuhnya sehingga sanggup terbang
diangkasa.
b.
Kemampuan manusia terbang seperti burung adalah berkat akal
yang dianugerahkan Allah. Dengan akal manusia mampu menciptakan peralatan
(pesawat terbang) yang mampu membawa mereka terbang ke udara bahkan keluar
angkasa.
3.
Surat Al-Hadid: 25
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ
وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ ۖ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ
وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ
بِالْغَيْبِ ۚ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Ø Terjemahan
ayat
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul
Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama
mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan
keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan
supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya
padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.[3]
Ø Penjelasan
Dalam ayat tersebut, Allah menganugerahkan besi (Al-Hadid)
sebagai karunia yang tidak terhingga nilai dan manfaatnya dalam kehidupan
sehari- hari kita bisa saksikan betapa besi banyak memberikan manfaat kepada
manusia. Dengan besi, manusia bisa menciptakan berbagai macam keperluan rumah
tangga, kendaraan laut, darat, udara dan sebagainya. Dengan besi pula manusia
dapat membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala
alat perlengkapan pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraan
perang dan sebagainya. Karena besi, bangunan-bangunan pencakar langit
didirikan.
Tentu besi itu hanya salah satu contoh saja dari sekian
banyak anugerah Allah yang telah
diberikan kepada manusia untuk keperluan hidupnya, seperti emas, perak,
tembaga, timah, baja dan lainnya. Kesemuanya itu tersedia di dalam perut bumi,
tinggal bagaimana manusia bisa mengeksploitasi dengan tidak merusak lingkungan.
Ø Kesimpulan
a.
Allah menciptakan besi sebagai benda yang banyak manfaatnya
bagi manusia.
b.
Besi dan barang tambang lainnya banyak tersedia di dalam perut
bumi, dan manusia dengan akalnya dipersiapkan mengeksploitasikannya sebatas
tidak merusak lingkungan.
c.
Pengguanaan besi dan barang tambang lainnya, diperbolehkan
untuk menyusun kekuatan dan alat menegakkan agama Allah serta untuk
kemaslahatan manusia.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang kami susun semoga bermanfaat, dan sebagai khasanah penegetahuan
bagi semua pihak (penyusun, penulis buku, pembaca). Mungkin disana sini masih
banyak kekurangan atau pemilihan kata yang kurang tepat kami mohon ma’af yang
sebesar-besarnya. Dan kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca guna perbaikan penulisan atau penyusunan
kedepan, kemudian atas saran, kritik, dan kesediaan membacanya kami ucapkan
terimakasih
Daftar
Pustaka
Departemen
agama RI , Al-Quran al-Karim dan Terjemahnya,(Semarang: CV. Toha Putra,1989).
Departemen
agama RI, Qur’an Hadis: Madrasah Aliyah Kelas III, (Jakarta: Direktorat Agama
Islam, 2002).
main ke blog saya atuh....
BalasHapussantrikami.blogspot.com
main yuk ke : http://mrofiudin29.blogspot.co.id/
BalasHapusmain yuk ke : http://mrofiudin29.blogspot.co.id/
BalasHapusTerima kasih. Tulisan anda bermanfaat buat rujukan saya. Salam ukhuwah - dari Malaysia
BalasHapus